Postingan

  TENTANG TAN MALAKA, HIDUP YANG DIPERSEMBAHKAN UNTUK KEMERDEKAAN 100% Oleh    : Ajay Fiqri Bahrul Falah   Nama lahirnya Ibrahim, di usia yang sangat muda Ibrahim menyandang gelar Datuk Tan Malaka. Hal tersebut diperoleh setelah kakeknya uzur dan meninggal dunia kemudian gelar datuk Tan Malaka turun kepadanya. Ditambah dengan kecerdasan yang mengalir deras di darah Tan Malaka, para ninik-mamak [1] pun sepakat untuk meneruskan   estafet gelar tersebut ke pundak Ibrahim hingga namanya menjadi Tan Malaka. Tan Malaka menempuh pendidikan di Kweekschool [2] ­ selama 6 tahun, setelah menyelesaikan pendidikan di Kweekschool   yang sekarang gedungnya menjadi gedung SMAN 1 Bukit Tinggi, Tan Malaka dengan saran Gerardus Hendrikus Horensma [3] melanjutkan pendidikan ke Rijkweekschool [4] Harleem Belanda, guna mendapatkan ijazah hoodfacte [5] sebagai syarat menjadi guru kepala. Meski keputusannya menempuh pendidikan ke Belanda mendapat pertentangan dari tok...
  REVITALISASI PEMILU DI INDONESIA DEMI TERWUJUDNYA NEGARA DEMOKRATIS YANG KONSEPTUAL   Oleh    : Ajay Fiqri Bahrul Falah   Sejak kemerdekaan Indonesia hingga tahun 2004, Bangsa Indonesia telah mengalami beberapa kali pemilihan umum yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999 dan 2004. Semua pemilihan umum tersebut tidak diselenggarakan dalam situasi yang vacuum, melainkan berlangsung dalam lingkungan yang turut menentukan hasil pemilihan umum itu sendiri. Dari pemilihan-pemilihan umum tersebut juga dapat diketahui adanya upaya untuk mencari sistem pemilihan umum yang cocok diterapkan   di Indonesia, jalan terjal pun dialami untuk memilah mekanisme seperi apa yang cocok diterapkan di Indonesia dengan pertimbangan dari berbagai sudut pandang diantaranya dari aspek ekonomi, geografi, antropologi sosial dan budaya. Orde reformasi dimulai pada medio tahun 1998 ketika Soeharto lengser, estafet kepemimpinan berlanjut ke B.J Habibie yan...